Saturday, February 26, 2011

Hikmah dalam suatu peristiwa


Malam ini terasa sangat melelahkan bagiku, tidak seperti biasanya, karena ada pekerjaan yang mendesakku untuk segera melaksanakannya karena itu memang suatu kewajiban. Sebenarnya kondisi tubuh yang tidak memungkinkanuntuk diajak kompromi, tapi apapun itu harus tetap dikerjakan. Dengangontai aku pergi ke tempat dimana aku harus melakukan pekerjaanku dengan bismillah dan senyuman aku memulainya dengansegenap tim kerjaku. Tapi setelah kurang lebih 2 jam aku terpaksa meninggalkan tempat itu karena rasa bosam mulai menghampiriku. Namun aku kembali tersenyum ketika melihat temanku dengan sapaan yang terasa akrab dan hangat seakan kenanganku bersama mereka 1 minggu silam dalam suasana liburan kembali hadir dalam benakku meskipun hanya dengan melihat senyum mereka, sahabatku..... terimakasih atas semuanya. tak kan pernah kulupa kenangan indah bersama kalian.
Aku beranjak ke monitor di lab seraya meratakan pandanganku ke sekitar laboratorium, ternyata tidak kutemukan satu orangpun didepan monitor tempat biasa aku dan temanku melakukan aktivitas harian disana. Akupunberniat membuka dan me”recheck” email ku, juga akun facebook-ku. Tapi kutemukan satu dari teman temanku di situs jejaring sosial ternama di dunia sedang aktif atu bahasa internetnya “Online”. Entah bagaimana ceritanya situs yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg ini menjadikanku mengenal kembali teman yang  sudah kukenal namun telah lama berpisah , juga teman yang tidak kukenal dan selanjutnya jadi berkenalan dan bahkan saling mengenal.
Dia orangnya pintar, aktif dalam segala kegiatan di kampusnya, tidak aneh kalo di setiap kegiatan  dia kerap dijadikan sebagai ketua di kegiatan tersebut. Yach walaupun aku tau jenis dan bentuk kegiatannya mungkin aku hanya menjadi anggota bagian. “Betapa hebatnya orang ini” pikirku ketika aku tahu bahwa dia menjadi ketua bagian dalam kegiatan di kampusnya. Pastilah orang ini pintar sehingga teman temannya dengan percaya menunjukknya menjadi ketua. Aku dandia sedikit berkomunikasi tentang kegiatan yang sebenarnya kami satu universitas namun beda kampus. Jadi dalam suatu kegiatan harus ada komunikasi antara satu kampus dankampus yang lainnya, danpasti beda panitia, Jadi panitia kami bentuk setiap kampus dengan kegiatan yang sama.dengan begitu aku mengenalnya hanya sebatas teman satu kegiatan dan kami akan bekerjasama demi suksesnya kegiatan yang kami adakan.
Tetapi malamin terjadi sedikit perdebatan cukup sengit antara aku dan dia hanya karena masalah sepele yang sepertinya tidak pantas untuk dijadikan perdebatan, tadinya hanya tanya jawab biasa tapi berentet panjang dan tidak tau apa penyebabnya dan yang paling aku sendiri sesali adalah perdebatan ini menjadi ajang untuk ber”suudzon”. Tidak tau maksud dari kedua pihak yang mengutarakan perkatannya lewat obrolan biasa. Aku misalnya jadi agak sebal membaca tulisan yang dia ketik untuk memperjelas jawaban dari pertanyaan yang aku utarakan. Dandia juga sepertinya sama seperti aku tanpa mengetahui maksud dari perkataanku dalamobrolan kecil di chatbox. Dari sini aku mengambil beberapa pelajaran, diantaranya :
1.      Jangan cepat ber”suudzon” terhadap apa yang terjadi di depan mata kita entah yang kita alami sendiri atau yang orang lain alami, justru “husnudzon” dan postive thinking yang harus dipelihara agar semuanya baik-baik saja tanpa ada rasa perselisihan dan persaudaraan semakin terjalin.
2.      Berdiskusi dalam obrolan singkat di dunia maya, misalnya chatbox di fb itu bermanfaat jika kita bisa memanfaatkannya sebaik mungkin. Justru kita bisa bertukar fikiran dengan lawan  teman ngobrol kita, bisa memperbaiki apa yang kurang dari kita berkaca darinya. Misalnya mungkin semacam Pengalaman yang menarik darinya, kepernahan yang diikuti, organisasi yang digeluti dsb. Bahkan bisa menjadi pacuan untuk bisa lebih baik darinya.
3.      Menambah pengetahuan akademik ataupun non akademik, (tergantung siapa teman ngobrol).
Inilah sekedar yang bisa aku share disini, sebenarnya banyak pelajaran dari setiap kejadian. Allah memang  begitu hebat, orang yang beruntung adalah orang yang bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari segala kejadian yang terjadi, tanda Ia bersyukur atas segala karuniaNya. Walaupun dalam bentuk apapun, kejadian buruk atau sebaliknya.