Monday, March 28, 2011

Menanam semangat juang “45” dan optimis setelah datangnya kekecewaan.



Rasa kecewa yang kami hadapi begitu besar rupanya sehingga menimbulkan efek yang cukup signifikan di mata kami sebagai mahasiswi semester 6 fakultas syariah program studi Mu’amalat. Setelah kegagalan dalam kegiatan kami karena beberapa sebab, kami memutuskan untuk tidak pernah berputus asa dalam melakukan segala hal yang memang tak seharusnya kami lakukan sebagai pemuda pembuat perubahan, yaa,, kami adalah para pemuda pemudipembuat perubahan.bukanhanya itu kami sebagai pemula dalam cancelnya acara ini juga seharusnya berjiwa patriot, tidak mudah kalah dan menyerah sebelum pertempuranitu dimulai. Akhirnya dengan segenap usaha dan pelbagai musyawarah, kami mahasiswi semester 6 berupaya untuk menunjukkan kreatifitas kami sebagai pemuda pembuat perubahan, we are the agent of change.

Akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan kegiatan “rihlah akademik” ke daerah Semarang sebagai tujuannya, kalau yang kemaren ke daerah Surabaya. Dengan segala keoptimisan dan doa kami membuat proposal kegiatan yang mana proposal itu sekarang sudah ada di tangan kajur kami, entah apa keputusannya di hari Rabu nanti, yang penting kami menerima apa yang sudah menjadi keputusan para pemegang  wewenang. Jikalau hasilnya menyenangkan ya dengan segenap syukur alhamdulillah kami menerimanya dengan senang hati, akan tetapi jika hasilnya kurang menyenangkan dengan penuh syukur pula kami ikhlas menerima apa yang sudah menjadi keputusan finalnya. Karena kami hanya berusaha, dan yang terpenting bagi kami adalah prosesnya bukanhasilnya, karena dari proses itulah kami bisa lebih memaknai arti kontemplasi hidup itu sebenarnya sebagai mahasiswa.

“Quitter never Win, Winner never Quit”

Kata kata ini benar benar memberi banyak arti, simple sentence tapi wide meaning, disini saya akan menyampaikan bahwa terkadang untuk mencapai suatu tujuan , kita tidak harus berjalan maju ke depan. Ada kalanya kita berhenti sejenak untuk melihat situasi, ada kalanya kita bergeser ke kanan sebentar dan ada kalanya kita mundur ke belakang untuk sementara waktu sebelum melangkah maju ke depan lagi, inilah strategi “You may lose the battle but win the war” yaitu keadaan dimana kita harus mengalah sementara waktu untuk suatu kemenangan yang lebih besar.
Dalam hadits mengatakan “ sesungguhnya Allah menyukai sifat optimis dan membenci sikap putus asa” .
Crisis = Danger + opportunity , artinya saat kita menghadapi krisis, memang benar itu adalah suatu ancaman yang berbahaya atau “danger” tapi harus juga dilihat bahwa selalu ada “opportunity” atau kesempatan di balik itu semua . saat kita semua mengalami masa krisis dan kesulitan, kita harus yakin bahwa tidak lama lagi kemudahan dan kebahagiaan akan datang, asalkan tetap optimis dan berpikir positif. Jadi, apakah kita masih berfikir bahwa krisis, apapun bentuknya adalah suatu yang menakutkan ???

caiyyo ......... kawan kawan semseter 6 ????

Mari kita tanamkan semangat juang “45” dan sikap optimis…. walaupun kekecewan melanda kita semua ....

No comments:

Post a Comment