Monday, April 26, 2010

THE ISLAMIC ECONOMIC SYSTEM

Sebuah tinjauan komprehensif, komperatif dan solutif untuk krisis*

Sudah tidak asing lagi ditelinga kita ketika mendengar kata shari'ah economic disebutkan tentunya pikiran sehat kita akan tertuju pada the islamic economic system (sistem ekonomi islam), prinsip dan praktek ekonomi islam sekarang sudah menjadi tema global di seluruh dunia. Di beberepa negara besar, ekonom dan praktisi bisnis mereka mulai mengkaji teori ekonomi islam sembari mendirikan laboratorium lembaga keuangan shari'ah, di Amerika sebuah lembaga keuangan islam hauss saat ini sedang berkembang, di Inggris kehadiran bank islam yang dilansir menjelang akhir tahun 2004 juga tengah naik daun.
Di Indonesia pemikiran dan aktifitas ekonomi shari'ah baru bergulir pada abad ke-20 yang lebih diorientasikan pada pendirian lembaga keuangan dan perbankan shari'ah yang dimulai dengan berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1992 dan hingga saat ini telah berdiri dan berkembang juga bank bercirikan shari'ah yang merupakan bagian unit tersendiri dari bank konvensional sebagai bank induknya. Suatu keanehan ketika mengikuti pemikiran dan aktifitas ekonomi shari'ah di Indonesia, keterlambatan Indonesia dalam menjalankan aktifitas perekonomian berbasis shari'ah ini, pada hal secara faktual dan tinjuan historis islam adalah agama mayoritas yang dianut oleh penduduknya sampai saat ini dan kedatangannya sejak abad 13 yang lalu, seyogyanya sudah semenjak dulu perekonomian Indonesia mencirikan sistem shrai'ah yang bersumber dari ajaran islam itu, dan seharusnya Indonesia harus menjadi kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan dalam percaturan perekonomian dunia, agaknya kita tidak dapat mengatur skenario negara ini secara tinjauan faktual dan historis saja, akan tetapi bukan berarti tidak diadakan tinjauan dan analisis kritis tentang kondisi ini, berbagai seminar dan talk show, kongres, konvensi telah diadakan oleh cendekiawan muslim dan ekonom negeri ini akan tetapi hanya sebatas wacana untuk melahirkan ide tanpa diiringi dengan sebuah action plan yang jelas dari pemerintah dalam menaggapi ide yang yang ditelurkan. Sebagai agama mayoritas adalah wajar penduduknya memiliki kewenangan dalam mengatur negara ini dengan tetap memperhatikan agama lain dalam batas toleransi yang jelas dan tegas, akan tetapi islam hanya besar dengan namanya saja, islam tidak besar oleh kualitas keislaman penduduknya, ternyata islam belum dijadikan sebagai sandaran totalitas dalam kehidupan sehari-hari oleh pemeluknya, semenjak economic crisis yang menguncang kawasan asia tenggara yang mengaikabatkan kelumpuhan perekonomian negara di kawasan ini, Indonesia adalah yang paling parah merasakan dampaknya, dan sampai saat ini masih belum bisa bangkit secara signifikan, dan pada saat bersamaan negera lain sudah sembuh dari penyakit ini. Krisis ekonomi ini ternyata membawa implikasi lain dengan munculnya krisis kepemimpinan, masyarakat negeri ini telah mencabut kepercayaannya kepada pemerintah yang dianggap sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas upaya penyelesaian krisis ekonomi, rakyat menilai pemerintah tidak becus atasi krisis dan tidak mengerti bagaimana keluar dari belitan krisis ini bahkan ia dianggap sebagai biang kerok munculnya virus krisis dengan perilaku KKNnya, sehingga menjelmalah negeri ini sebagai negeri multi krisis, krisis ekonomi yang memunculkan krisis-krisis lainnya diantaranya krisis sosial, krisis pangan, krisis kesehatan, krisis perbankan krisis hukum dan mungkin masih banyak lagi yang lain yang tidak tepantau oleh kita. Multi krisis adalah menjadi drama panjang penderitaan bangsa Indonesia yang mempunyai awalan dan tidak diketauhi kapan berakhirnya atau tidak pernah akan berakhir? membicarakan multi krisis di Indonesia adalah suatu pembicaraan yang sangat panjang, rumit dan kompleks dan terkadang membosankan, melelahkan, bahkan membuat kita pesimis masih adakah harapan akan sembuh dari penyakit ini?
Keterpurukan ekonomi Indonesia pada pertengahan tahun 1997, ketika itu nilai tukar Rupiah yang terus melemah terhadap Dollar Amerika yamng semula hanya Rp 2.500,00 merambat naik hingga mencapai rekor tertinggi Rp.15.000,00 untuk 1 Dolarnya, kondisi perbankan yang tidak sehat juga semakin memperparah kondisi dengan penyakit, money loundring, kredit macet, CAR di bawah standar BI, pembobolan oleh direksi. Inilah depresi ekonomi terburuk yang menimpa negeri kita sepanjang sejarah negara ini merdeka. Krisis ekonomi sebagai virus pertama yang singgah dalam tubuh ini, kepemimpinan yang dipegang oleh H.M.Soeharto waktu itu semakin tidak didukung oleh rakyat. people power yang digerakkan oleh gelombang unjuk rasa mahasiswa pada tahun 1998 memaksa ia angkat kaki dari kursi empuknya, inilah peristiwa bersejarah kedua kejatuhan pemimipin diktator di negeri ini setelah Soekarno, kejatuhan rezim ini membuka segala kebobrokan rezim orde baru dengan terkuaknya segala kebohongan dan kebusukan pemerintahan.
Pasca kejatuhan rezim orde baru telah lima kali terjadi suksesi kepemimpinan nasional sampai saat ini, Prof.Dr.ing.B.J Habibie, KH.Abdurrahman Wahid, Hj.Megawati Soekarno Putri, dan Dr.H.Susilo Bambnag Yudoyono, setiap pemimpin menawarkan berbagai formulasi kebijakan untuk mencoba melakukan tindakan pengobatan atas virus yang telah menjalar ini, mereka mencoba dan terus mencoba menerapkan setiap kebijakan dengan berasusmsi bahwa kebijakan itulah yang dirasa pas untuk atasi krisis. Akan tetapi kita dapat melihat hasil kerja mereka, dan kita dapat melakukan penilaian apaka tepat formulasi kebijakan itu atau tidak, ketika pemimpin sibuk melakukan penataan pada skala kebijakan ekonomi makro dan mikro ketika itu pada tingkat gress root kita menyaksikan sebuah adegan menyedihkan rakyat tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan pokoknya mereka berebut rejeki dengan sesamanya dalam sebuah pembagian sembako murah, berdesakan, berkerumun hanya untuk mendapatkan yang murah, yang lebih menyedihkan lagi adalah kehidupan mereka di pinggiran kota besar, di wilayah tertinggal dan daerah lainya yang tidak terjamah oleh kemajuan, mereka juga sangat merasakan penderiataan, meraka terpaksa tidak makan berhari-hari karena memang tidak mendapat bahan pokok dan tidak memiliki uang tuk memenuhi kebutuhannya. Jumlah penduduk miskin Indonesia yang terbanyak di pedesaan memang sangat memperihatinkan sekali, anak dari keluarga miskin terus bertambah, mereka kurang gizi dan tentuya tidak bisa menikmati jenjang pendidikan, maka lahirlah generasi yang bodoh dan lemah karena kesehatan dan gizi yang tidak mendukung, akankah kita dinegeri ini ditamsilkan sebagai anak ayam yang mati di lumbung padi.
Krisis ekonomi menjadi PR besar pemerintah kita, sebab perekonomian adalah urat nadi yang tentunya sangat vital dalam sebuah negara, tubuh ketika kehilangan fungsi jantung akan menjadi tubuh menjadi tidak normal dan perlahan akan mati, begitu vitalnya perekonomian suatu negara sehingga indikator kemakmuran negara sangat ditentukan tingkat kesehatan perekonomiannya, perekonomian negara harus dibangun diatas pondasi yang kokoh, kuat dan mengakar dengan culture sehingga memiliki ketahanan dan kekuatan yang memadai dalam menghadapi berbagai gangguan, negara di kawasan timur tengah seperti Iran, Mesir, Arab Saudi, clan kawasan Asia Timur seperti Cina, Korea, adalah contoh negara yang memiliki tradisi perekonomian yang kokoh, karena mereka membangun sebuah sistem perekonomian dari nilai-nilai luhur budaya mereka clan mereka pertahankan sebagai aset yang tidak akan pernah lekang dan lapuk oleh berbagai keadaan dan merka bangga dengan apa yang mereka punyai disamping mereka tetap mengikuti tren perekonimian dunai akan tetapi hanya dijadikan sebagai menu tambahan yang memperkaya sistem yang telah mereka miliki. Mereka sangat bangga menjadi bengsa mereka sendiri dan menjadi bermartabat dengan yang mereka miliki saat ini. Merteka tidak maju dengan yang tidak mereka miliki akan tetapi mereka maju clan berkembang pesat dengan apa yang telah mereka miliki clan mereka banggakan itu. Begitu juga dengan negara tetangga kita Malaysia yang banyak memiliki kesamaan dengan Indonesia menjadikan islam sebagai sistem yang mereka percaya sebagai sistem yang paripurna dan mampu menjawab pelbagi persolan perekonomian yang sedang mereka hadapi, islam tidak hanya sekedar seremonial belaka namun telah menjadi sistem yang mengatur aktifitas negara itu.
Bagaimana dengan Indonesia? Inilah sebuah dilematis ketika pertanyaan ini kita ajukan karena pada hakekatnya pendiri bangsa ini telah memikirkan clan menghasilkan sebuah rumusan negara clan telah menciptakan sistem perekonomian negara yang kita kenal perekonomian pancasila. Jika kitaa lacak sejarah pemikiran ekonomi Indonesai tentunya tidak bisa lepas dari sejarah masuknya islam di Indonesia.dan menurut pakar, bahasa melayu yang dijadikan sebagai bahasa persatuan Indonesai karena bahasa melayu adalah bahasa yang populer clan digunakan dalam berbagai transaksi perdagangan dikawasan asia tenggara, clan para pelaku didomonasi oleh oleh orang melayu yang identik dengan orang islam, bahasa melayu banyak memiliki kosa kata yang berasal dari bahasa Arab, ini berarti banyak dipengaruhi oleh konsep islam dalam kegiatan ekonomi. Maka dapat kita simpulkan bahwa aktifitas ekonomi bangsa Melayu khususnya Indonesai adalah aktifitas ekonomi shari'ah islam karena memang agama mayoritas yang dinaut oleh rumpun ini adalah islam.
Sistem ekonomi yang dinamakan pancasila adalah memperlihatkan sikap malu dan kegamangan bangsa kita menetapkan jati diri sebenarnya, sehingga mengambil langkah yang mereka anggap sebagai langkah pemersatu padahal langkah ini adalah langkah yang keliru, sehingga jadilah sistem gado-gado ala Indonesia yang tidak memiliki identitas yang jelas. Dengan tidak mengurangi penghormatan kita kepada pendiri bangsa ini perjuangan yang telah mereka lakukan patut kita hargai dan bersyukur kepada yang maha kuasa sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan secara jelas akan nikmat kemerdekaan ini adalah karuniaNya, upaya untuk menjadikan pancasila sebagai dasar negara clan sebagai identitas perekonomian bangsa Indonesia adalah suatu langkah yang amat dipaksakan, dengan mengatakan bahwa pancasila digali dari nilai-nilai luhur budaya bangsa ini, semangat clan cita-cita bersama sehingga pada rezim orba menjadikan pancasila sebagai keramat bangsa yang menjadi tolak ukur sikap, berbagai penataran diwajibkan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai pancasila ini, akan tetapi sampai hari ini kita tidak menemukan model ideal manusia pancasila? Mengapa kenyataan historis harus diingkari dengan memaksakan sebuah nilai baru padahal bangsa ini sudah memiliki islam sebagai pandangan hidup mayoritas, ketika negara dilanda berbagai masalah apa kontribusi pemikiran pancasila apa yang telah diberikan? maka wajar saja adanya ide yang berkembang ditengah masyarakat untuk meninjau clan melakukan koreksi total atas pancasila sebagai dasar perekonomian Indonesia, secara tidak langsung mungkin kita akan mengatakan ekonomi pancasila telah melahirkan manusia yang korup dengan penyakit KKN? Masihkah kita mengatakan pancasila ini sebuah kesaktian yang masih kita peringati hari kelahirannya, sudah terlalu jauh bangsa ini untuk melupakan khaliqNya sebagai pengatur jagad raya ini.
Menatap Bangsa Ini
Sebagai bangsa yang besar kita sangat tidak menginginkan bangsa lain memandang hina kita, akan tetapi mungkinkah kita membanggakan bangsa ini kepada bangsa lain? dan apa yang dapat dibanggakan dari bangsa ini, tentunya kita tidak ingin membanggakan peringkat 3 besar negara terkorup, negara yang tidak koorporatif terhadap praktek money loundring, tingkat kesejahtreaan rakyat yang rendah, tingkat upah yang sangat jauh dari UMR dunia, atau prestasi yang jelek lainya, memang tidak semua yang jelek ada di Indonesia masih kita lihat prestasi positif yang telah disumbangkan oleh anak bangsa ini, baik dalam bidang science, olahraga akan tetapi prestasi mereka redup sinarnya dengan prestasi jelek bangsanya, Indonesia akan sangat terkenal dengan negara korup, sehingga image ini menjadi icon Indonesia, bantuan internasional untuk Aceh pada hari ini belum diterima oleh pemerintah sesuai dengan janji yang mereka janjikan karena keperecayaan dunia interbasional sangat rendah kepada bangsa indonesia dalam mengelola dana bantuan ` jangan jangan dikorup pula ". Recovery ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah sangat kita hargai, akan tetapi rakyat berhak pula memberikan penilaian atas kinerja mereka dan berhak pula menagih janji mereka ketika berkampnye waktu pemilu kemarin.
Semenjak era reformasi bergulir sampai sekarang penataan sektor perekonomian belum menemukan formulasi yang tepat, dan tidak memperlihatkan hasil sesuai dengan pesan yang kita titipkan kepada wakil rakyat digedungnya indikasi umumnya adalah kita lihat adalah masih lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika, tingkat penggaguran yang mencapai 40 juta jiwa, jumlah penduduk miskin tahun 1976 menurut data BPS adalah 54,2 juta jiwa, seiring denga semakin membaiknya perekonmian negara kita angkanya berhasil ditekan mencapai 21.5 juta, pada tahun 1997 angkanya membengkak menj adi 79.4 j uta j iwa dan pada tahun 2000 angka terus merambah naik menjadi 95.8 juta jiwa sebuah jumlah yang wah... untuk sebuah negara yang disebut ' jamrud khatulistiwa " bersamaan dengan kemiskinan yang semakin membumbung tinggi hutang Indonesia samapi saat ini sangat besar, Factsheet LKI mencatat bahwa awal tahun 2004 hutang Indonesia mencakup utang luar negeri sebesar US $ 77.1 miliar dan utang domestik sebesar US$ 68.9 miliar dan pada september 2004 total utang Indonesia baik domestik dan luar negeri adalah Rp 1.336,425 triliun (dengan kurs US$ I sama dengan Rp 9.170) maka Kwik Kian Gie dalam sebuah artikelnya di sebuah media naional mengatakan bahwa Indonesia terperangkap dalam jurang hutang, pembayaran bunga hutang saja sudah sebesar 92.67 % dari seluruh anggaran pembangunan sebesar Rp 70.9 triliun. Kalau seluruh beban hutang dihitung maka akan menghabiskan 185% dari seluruh anggaran pembangunan, hutang luar negeri itu adalah hutang yang sifatnya sangat mengikat, pengucurannyapun tak selalu berbentuk kas tetapi proyek yang ditentukan oleh negara donor,dan ujungnya adalah kembali ke mereka juga Kebangkrutan ekonomi Indonesia adalah sebagai bentuk konsekwensi logis penerapan the capitalism economic system . Seorang ekonom timur tengah Dr. Mustaq Ahmad mengatakan bahwa indikasi kebangkrutan ekonomi suatu negara adalah pertama semakin membengkaknya angka pengangguran, kedua semakin meningkatnya jumlah orang miskin, ketiga semakin terjeratnya bangsa itu dengan hutang-hutang yang berkepanjangan, hal ini dikarenakan mereke (red, pemerintah dan pelaku bisnis) menjalankan roda perekonomian hanya berorientasi keuntungan materi belaka tanpa menghiraukan nilai-nilai luhur fitrah insani (aspek kemanusian). Pererkonomian pancasila mempunyai kecendrungan sistem ekonomi kapitalis, dan sangat jelas terlihat ketika praktek perenomian dijalankan dengan sistem ribawi, profit orientied, distribusi pendapatan yang tidak merata dan kejahatan perbankan yang begitu marak yang telah merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar. Masih hangat dalam pemberitaan media masa ketika skandal kredit macet ank Mandiri yang mencapai angka yang fantastis Rp 12 triliun.
The Islamic Economi System
Sejarah emas umat islam beberapa abad yang lalu patut menjdi kebanggan kita hari ini dan patut kita tauladani, adalah seorang pemuda pilihan Rasulullah Muhammad SAW sebagai pelaku pertama ekonomi berbasis qur'ani, aktifitas ekonomi yang beliau jalankan seperti perikatan dan kontrak, jual beli, al musyarakah, al mudharabah. Perekonomian berbasis qur'ani terbukti berhasil menjadikan beliau dan para sahabatnya sebagai pengusaha sukses, dan ketika islam menjadi pemegang kebijakan di Jazirah Arab, masyarakat sangat merasakan indahnya hidup di bawah islam, mereka dari berbagai kelompok dan golongan masyarakat menjalankan fungsinya sebagaiman mestinya, ada kaya, ada miskin, ada pengusaha, ada anak yatim, ada nasrani, ada yahudi dan arab badui namun tidak ada kegelisahan dalam diri mereka karena islam menjamin hak mereka sebagai manusai dengan adanya sistem zakat untuk menjembati golonan tadi, dan terciptalah sebuah titik equilibrium yang sempurna saat itu dengan tidak adanya pelanggaran hak atas kelompok lain terutama kelompok minoritas, bahkan ketika khalifah Harun Al Rasyid memegang tampuk pemerintahan sangat sulit dicarikan orang yang berhak menerima zakat. Dr.Yusuf Al Qardhawi mengekplanasikan bahwa system ekonomi islam adalah ekonomi ketuhanan yang bertitik tolak dari allah, bertujuan akhir kepada allah, dan menggunakan wasilah yang tidak lepas dari syari'atNya, seperti produksi, distribusi, konsumsi, impor dan ekspor tidak lepas dari titik tolak ketuhanan dan bertujuan akhir untuk allah, sangat jelas bahwa niatnya adalah untuk mendapatkan ridhoNya, dan inilah motivasi untuk bergerak, motivasi yang diciptakan adalah motivasi ridho ilahi.
The Islamic Economic System meiliki karaktertis yang kuat, dan kokoh karena sistem ini menjadikan manusia sebagai elemen pokok dari sistem itu sendiri, manusia dan faktor kemanusian merupakan unsur utama, faktor kemanusiaan mencakup etika, keadilan, pola hidup, persaudaraan sesama manusia semuanya diatur lengakap dalam sebuah aturan hidup mahaparipurna yaitu alqur'an dan dijelaskan dalam hadist serta ijtihad ulama.Etika islam mengajarkan manusia untuk menjalin kerjasama dengan harmonis dan saling menguntungkan, saling tolong menolong, menjauhkan sikap iri, dengki dan dendam dan sikap picik lainya. Ada empat nilai karakterisitik utama sistem ekonomi islam yaitu, pertama ekonomi ilahiah yang bersumber dari Rab semesta alam yang trermaktub dalam firmaNya, dan diimpelemntasikan oleh rasulNya, ekonomi ilahiah dimaknai sebagai sistem ekonomi yang titik beratnya adalah Allah, tujuan adalah Allah, dan caranya tidak bertentangan dengan syari' atNya, dengan berprinsip harta adalah titipan Allah yang akan diminta kembali pertanggungjawabanya, kedua ekonomi akhlaq yaitu kesatuan antara akhlaq dan aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan produksi, distribusi, peredaran dan konsumsi dan tidak akan pernah terpisah antara satu dengan lainya dalam sebuah mekanisme ilahiah ketiga ekonomi kemanusian yaitu ekonomi berwawasan kemanusian meliputi tujuan, sasarannya untuk Allah semata. keempat ekonomi pertengahan yang dimaknai sebagai keseimbangan yang adil, ekonomi moderat yang tidak merampas hak orang lain serta sangat mengharhagai serta melindungi hak perorangan, tidak memeras tapi memberi, mengakui hak serta memiliki kewajiban untuk dilaksanakan.
The Islamic Economic System sangat menentang cara-cara yang ilegal dalam menjalankan aktifitas perekonomian, baik produksi, distribusi, konsumsi yang dijalankan secara bebas, kebebasan dalam menjalankan aktifitas ekonomi sangat terbuka dan sangat dianjurkan sekali, islam sangat menganjurkan umatnya menjadi orang yang berkecukupan , dari sejarah awal islam kita tentunya mengenal pribadi yang kaya dan dermawan, sepereti rasulullah, ketika menikah dengan khadijah radhiallahu 'anha beliau memberikan mas kawin dua puluh ekor unta muda, juga beliau pernah berkorban sebanyak seratus ekor unta dan kalau kita konversikan harga satu ekor unta dalah Rp 7-10 juta berarti nilai qurban beliau mencapai Rp 1 M, Abdurrahman Bin Auf seorang sahabat rasul pernah menginfakkan tujuh ratus ekor unta plus barang yang di punggung unta itu yang setarakan dengan Rp 7 M nilai ini belum termasuk barang dagangan yang di punggung unta itu, dan tentunya sederatan kisah sukses lannya dapat kita j adikan sebagai sebuah ibrah bahwa islam sangat menganjurkan umatnya untuk berusaha dengan maksimal.
Penutup
The islamic economic system adalah kebutuhan bangsa Indonesia hari ini dan menjadi key word dari penyelesaian krisis yang berkepanjangan ini, sistem inilah adalah produk ilahi yang tidak memiliki celah untuk dibantah keabsahan dan keakuratannya, sementara produk manusia membuka peluang sebesar-besarnya untuk dapat disalahkan dan dikritisi atau hanya untuk mencari kesalahanya, hendaknya kita harus memantapkan keyakinan bahwa selama masih berkiblat kepada kapitalisme maka selama itu persolan negeri akan menjadi persolan abadi yang tidak akan kunjung selesai, sudah saatnya pemerintah mengubah haluan kebijakan ekonomi dari yang gagal kepada yang sukses, kebijakan ekonomi pemerintah hari ini dirasakan sangat tidak populer dimata masyarakat ketika kita tanyakan tidak ada yang sepakat dengah kebijakan kenaikan harga BBM, semuanya mengatakan tidak setuju, akan tetapi pemerintah mengatakan tidak ada jalan lain dengan berbagai alasan pembenaran bahwa kebijakan ini yang terbaik, eforia terhadap islam adalah segelintir saja dari mereke yang tidak mengerti dan tidak menginginkan negeri diatur dengam hukum ilahi, penolakan terhadap syrai'at adalah sebuah kemunkaran sekaligus kesalahan fatal yang dilakukan, bahkan penolakan itu pun banyak dilakukan oleh mereka yang mengaku beragama islam, argumentasi yang mereka ajukan adalah sekedar justifikasi dari sikap anti hukum Allah bekedok politis.
* dikutip dari seorang pengajar fakultas ekonomi di universitas negri

No comments:

Post a Comment